Jakarta - Yamaha menuntaskan uji ketangguhan mesin Mio M3 di Universitas Pancasila Jakarta Selatan. Tepat pukul 15.53 WIB, mesin motor dimatikan setelah menyala nonstop selama 30 hari.
Pantauan saat mesin dimatikan tepat 15.53 WIB, semua part yang dibongkar terlihat masih bagus tanpa cacat sedikit pun.
Menurut Supervisor Area Service Development DDS Tanto Hari Dewo uji kehandalan mesin ini sudah sering dilakukan Yamaha.
"Waktu itu GT 125 kita uji di PRJ selama 30 hari, dan sekarang pesan ini ingin kami sampaikan di kampus-kampus, agar mahasiswa mengetahui ketangguhan mesin Yamaha. Dan mesin Mio M3 sudah menempuh jarak 36.000 km ini luar biasa, atau mencapai 720 jam nonstop ini sangat fantastis," kata Tanto.
"Dan bicara konsumsi bahan bakar pengujian mencapai 82,2 km / liter. Selain di Universitas Pancasila kami juga tengah melakukan pengujian di Universitas Pakuan Bogor, minggu depan baru akan berakhir," tambahnya.
Lalu apa saja yang diganti selama pengujian Yamaha?
"Kami hanya melakukan penggantian ban dan filter udara. Ban kami ganti karena sudah haus, sedangkan filter udara kami ganti karena memang harus diganti 15.000 km. Dan saat diganti itu masih bersih sekali. Selain itu kami memberikan Carbon Cleaner per 3.000 km, " kata Service Advisor Peter, saat membongkar mesin yang diuji. Peter juga menambahkan, pengurangan oli terjadi saat pengujian kali ini.
"Kali ini kita akan membongkar bagian silinder dan CVT untuk daftar harga motor Honda tipe matic pembuktian ketangguhan Mio M3. Bisa dilihat oli Yamalube Power yang tersisa hanya 350 cc dari 800 cc, ini membuktikan bahwa oli Yamalube bisa bertahan. Namun kami sarankan penggantian oli tetap dilakukan 3.000 km sekali," ujar Peter.
Menanggapi uji kehandalan motor di kampusnya, perwakilan rektor Universitas Pancasila, Agus Purwangga mengagumi performa mesin Yamaha.
"Ini terkait dengan program kemahasiswaan, dan saya berharap bisa berlangsung terus. Dan ini baru pertama kalinya untuk Universitas Pancasila, kalau dari sisi mesin Yamaha sudah terkenal, semoga ke depannya bisa lebih maju lagi. Dan bagi mahasiswa anda sudah melihat langsung ketangguhan mesin Yamaha," uja, saat memberi sambutan.
Rasa kagum juga disampaikan perwakilan mahasiswa jurusan Teknik Universitas Pancasila.
"Kalau menurut saya selama 30 hari selalu mendampingi. Mesinnya benar-benar teruji, dan semoga ke depannya kerja sama dengan Yamaha bisa berlangsung lama,"
Pantauan saat mesin dimatikan tepat 15.53 WIB, semua part yang dibongkar terlihat masih bagus tanpa cacat sedikit pun.
Menurut Supervisor Area Service Development DDS Tanto Hari Dewo uji kehandalan mesin ini sudah sering dilakukan Yamaha.
"Waktu itu GT 125 kita uji di PRJ selama 30 hari, dan sekarang pesan ini ingin kami sampaikan di kampus-kampus, agar mahasiswa mengetahui ketangguhan mesin Yamaha. Dan mesin Mio M3 sudah menempuh jarak 36.000 km ini luar biasa, atau mencapai 720 jam nonstop ini sangat fantastis," kata Tanto.
"Dan bicara konsumsi bahan bakar pengujian mencapai 82,2 km / liter. Selain di Universitas Pancasila kami juga tengah melakukan pengujian di Universitas Pakuan Bogor, minggu depan baru akan berakhir," tambahnya.
Lalu apa saja yang diganti selama pengujian Yamaha?
"Kami hanya melakukan penggantian ban dan filter udara. Ban kami ganti karena sudah haus, sedangkan filter udara kami ganti karena memang harus diganti 15.000 km. Dan saat diganti itu masih bersih sekali. Selain itu kami memberikan Carbon Cleaner per 3.000 km, " kata Service Advisor Peter, saat membongkar mesin yang diuji. Peter juga menambahkan, pengurangan oli terjadi saat pengujian kali ini.
"Kali ini kita akan membongkar bagian silinder dan CVT untuk daftar harga motor Honda tipe matic pembuktian ketangguhan Mio M3. Bisa dilihat oli Yamalube Power yang tersisa hanya 350 cc dari 800 cc, ini membuktikan bahwa oli Yamalube bisa bertahan. Namun kami sarankan penggantian oli tetap dilakukan 3.000 km sekali," ujar Peter.
Menanggapi uji kehandalan motor di kampusnya, perwakilan rektor Universitas Pancasila, Agus Purwangga mengagumi performa mesin Yamaha.
"Ini terkait dengan program kemahasiswaan, dan saya berharap bisa berlangsung terus. Dan ini baru pertama kalinya untuk Universitas Pancasila, kalau dari sisi mesin Yamaha sudah terkenal, semoga ke depannya bisa lebih maju lagi. Dan bagi mahasiswa anda sudah melihat langsung ketangguhan mesin Yamaha," uja, saat memberi sambutan.
Rasa kagum juga disampaikan perwakilan mahasiswa jurusan Teknik Universitas Pancasila.
"Kalau menurut saya selama 30 hari selalu mendampingi. Mesinnya benar-benar teruji, dan semoga ke depannya kerja sama dengan Yamaha bisa berlangsung lama,"